
Loa Duri Ulu, 27 Januari 2024 – Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Desa Loa Duri Ulu kembali digelar pada hari kedua. Kegiatan yang bertempat di Gedung Balai Pertemuan Umum Desa Loa Duri Ulu ini merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya, dengan fokus utama pada simulasi teknis pemungutan dan penghitungan suara menjelang Pemilihan Umum 2024. Para peserta terlihat semakin antusias mengikuti rangkaian Bimtek, yang dipandu langsung oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan perwakilan Bawaslu.

Pada hari kedua ini, materi yang disampaikan lebih spesifik pada praktik langsung pengelolaan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Simulasi ini dimulai dari persiapan TPS, pengecekan logistik, pengelolaan daftar pemilih tetap (DPT), hingga bagaimana melayani pemilih sesuai dengan prosedur yang berlaku. Ketua Panitia Pemilihan Desa menyampaikan bahwa latihan simulasi ini sangat penting agar anggota KPPS dapat menghadapi tantangan yang mungkin muncul saat hari pemungutan suara.
“Kita ingin memastikan bahwa seluruh anggota KPPS benar-benar memahami dan dapat menerapkan langkah-langkah operasional di TPS dengan baik. Tidak hanya soal teknis, tapi juga soal penanganan berbagai situasi, seperti pemilih yang membutuhkan bantuan khusus atau pemilih yang hadir tanpa identitas lengkap,” kata Ketua PPS dalam arahannya.
Sesi simulasi penghitungan suara juga menjadi perhatian utama dalam Bimtek hari kedua ini. Para anggota KPPS diberikan pemahaman mendetail tentang cara penghitungan suara yang benar, serta bagaimana menangani surat suara yang rusak, tidak sah, atau tercoblos ganda. Panitia Pemilihan menekankan pentingnya ketelitian selama proses penghitungan suara untuk menghindari kesalahan yang dapat memicu perselisihan.
Salah satu instruktur dari Bawaslu menyampaikan bahwa penghitungan suara yang tepat dan akurat akan sangat berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu. “Seluruh anggota KPPS harus menjaga integritas dan transparansi dalam penghitungan suara, agar tidak ada kecurigaan atau masalah di kemudian hari. Ketelitian dan keterbukaan dalam setiap tahap sangatlah penting,” ungkapnya.
Selain simulasi teknis, para peserta juga dibekali dengan cara mengelola potensi konflik yang mungkin terjadi di TPS, seperti ketidakpuasan dari pemilih atau saksi dari partai politik. Tim Bawaslu memberikan panduan untuk mengatasi konflik secara bijaksana dan sesuai aturan.
Di akhir Bimtek hari kedua, Ketua PPS menyampaikan bahwa seluruh anggota KPPS telah menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan setelah mengikuti dua hari pelatihan. “Kami yakin dengan bekal yang didapatkan dalam Bimtek ini, anggota KPPS Desa Loa Duri Ulu akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional pada hari pemungutan suara,” ujar Ketua PPS.
Dengan berakhirnya Bimtek hari kedua ini, seluruh anggota KPPS Desa Loa Duri Ulu kini siap untuk menyongsong Pemilu 2024 dengan keterampilan yang lebih baik, demi terlaksananya pemungutan suara yang lancar, aman, dan transparan di desa.