Loa Duri Ulu, 09 September 2024 – Desa Loa Duri Ulu mengadakan acara Sosialisasi Stunting yang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Samarinda pada Senin, 09 September 2024. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Balai Pertemuan Umum Desa Loa Duri Ulu dan dihadiri oleh masyarakat, tokoh desa, serta para mahasiswa dari STIKES Samarinda.
Acara sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai masalah stunting, yang merupakan salah satu isu kesehatan penting di Indonesia. Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam tentang apa itu stunting, penyebabnya, serta dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Tim dari STIKES Samarinda menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis selama masa 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Selama sosialisasi, para peserta diajak untuk berdiskusi dan bertanya mengenai isu-isu terkait stunting. Masyarakat sangat antusias untuk menggali informasi lebih dalam mengenai cara pencegahan dan penanganan masalah ini. Para narasumber dari STIKES juga memberikan tips praktis bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka, serta pentingnya pola makan seimbang dan kebersihan dalam menjaga kesehatan.
Dalam sesi tanya jawab, masyarakat diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan mereka. Beberapa peserta menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah dan pihak kesehatan dalam menyediakan akses informasi dan layanan gizi yang lebih baik untuk keluarga.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak, serta mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah pencegahan stunting di lingkungan masing-masing. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini melalui kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Loa Duri Ulu dapat lebih memahami dan aktif dalam menangani isu stunting, sehingga dapat menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa dan institusi pendidikan kesehatan, diharapkan masalah stunting dapat diminimalisir dan kesehatan anak-anak di desa ini dapat terjaga dengan baik.
